Kue black forest adalah kue yang tak lekang oleh waktu
Kue ini terkenal dengan rasa yang enak dan tekstur yang halus. Banyak orang menganggap black forest sebagai kue coklat terlezat dan paling cocok untuk segala acara.
Kue ini paling cocok untuk kue dengan irisan coklat melengkung yang khas sebagai isiannya.
Rasa coklat sebagai dasar kuenya dengan krim dan icingnya membuat semua orang mendambakan kue ini. Playdates
Tidak hanya memiliki rasa yang menarik, Black Forest juga memiliki sejarah yang unik.
Kue Black Forest bukanlah nama asli dari kue ini. Mulanya roti gandum ini disebut Schwarzwald yang artinya hutan hitam.
Nama tersebut berasal dari sebuah provinsi di Baden-Württemberg, Jerman.
Pada awalnya, Balck Forest hanyalah sebuah gurun pasir atau dessert. Makanan penutup ini dibuat dengan campuran krim, ceri, dan jus ceri.
Jus ceri ini disebut kirschwasser dan beberapa jus ini mengandung alkohol.
Karena komposisi bahannya, kue ini awalnya dinamai Schwarzwälder Kirschtorte oleh orang Jerman.
Dalam bahasa Indonesia, namanya berarti pai ceri hutan hitam.
Berhubung kawasan Baden-Württemberg, tepatnya di Hutan Schwarzwald, memiliki banyak buah ceri berkualitas baik, maka Black Forest hanya terdapat di sini.
Ceri tumbuh subur di area ini.
Begitu juga dengan cherry brandy, yaitu cherry tanpa biji yang disuling sebagai minuman.
Memanfaatkan keanekaragaman buahnya, hutan hitam dengan beragam rasa ceri tercipta.
Ceri digunakan sebagai lapisan terluar kuenya, sedangkan bagian dalam kuenya adalah adonan kue coklat yang lembut.
Penemu utama:
Orang Jerman pertama yang mengetahui Hutan Hitam atau Schwarzwälder Kirschtorte berasal dari abad ke-16.
Penemu dan pencipta resep black forest pertama tidak diketahui. Namun, sekitar tahun 1915, seorang pastry chef bernama Josef Keller mengaku telah menemukan Schwarzwälder Kirschtorte ini.
Dia bekerja di Café Agner dan melayani Black Forest. Kemudian kue ini menjadi sangat terkenal di kawasan Bad Godesberg yang terletak di sebelah utara Black Forest.
Kafe ini terletak 500 km dari hutan dan di pinggiran Koa Bonn, Jerman.
Meski awalnya kue ini hanya dijadikan sebagai makanan penutup, namun kue ini bertahan hingga sekarang.
Pada tahun 1930, seorang pemilik kafe bernama Erwin Hilderbrand mengaku sebagai penemu resep kue black forest ini.
Dia memiliki kafe Walz di pinggiran Tübingen. Pada tahun 1930-an, kue black forest ini dinobatkan sebagai kuliner favoritSummer Activity
Sekitar tahun 1949, Balck Forest menduduki peringkat ke-13 dalam acara hari raya Presiden Republik Indonesia.
Kemudian festival yang sama mulai diadakan secara rutin dari tahun 2006 hingga sekarang.
Kue black forest memiliki identitas tersendiri meski variasinya banyak.
Saat itu, kue black forest mengalami banyak perubahan. Perubahan ini adalah modifikasi.
Modifikasi ini bisa dilakukan dengan meminta bentuk kue, mengubah bentuk cokelat, dll.
Beberapa orang juga menambahkan berbagai macam variasi pada hutan hitam ini.
Namun, satu hal yang melekat dengan kue ini dari masa lalu adalah irisan ceri cokelat yang melengkung.